Senin, 09 Januari 2012

SEPAK TERJANG SUATU KOMUNITAS FOTOGRAFI DALAM PERKEMBANGAN DUNIA FOTOGRAFI DI INDONESIA


Fotografi adalah hobby yang memang sedang marak digandrungi masyarakat Indonesia terutama di Jakarta. Di era yang semakin modern dan berkembang ini berbagai kalangan baik atas, menengah maupun bawah sudah bisa dipastikan sangat familiar dengan kata fotografi istilahnya dunia narsis atau foto-foto lah nah dari situ pulalah kami tertarik untuk mengenal lebih dekat mengenai dunia fotografi, dan subjek kami tertuju pada komunitas yang bergelut di dunia tersebut yang tak lain adalah “Fotografi”.

Friday Night Community (FNC) begitulah komunitas ini biasa disebut. Sama sekali ga ada kata fotografinya ya?? Tapi memang inilah nama komunitas mereka. Komunitas yang berdiri pada 17 juni 2009 ini merupakan wadah silaturahmi antar penghobby dunia fotografi terutama yang ingin melepaskan penat dari keramaian dan kemacetan ibukota, karena memang komunitas ini “bergerak” pada malam hari atau lebih tepatnya jumat malam (malam sabtu).

Orang-orang yang menggagas berdirinya komunitas ini adalah Robert Nesth, Delyusrin, Krishna Andika, Syarif Rifly, Deni Yulian, Widi Paymeans, Jousha Yusuf dan Gatot Nugroho. Komunitas yang memiliki sekitar 822 member di jejaring social facebook ini memiliki beragam aktivitas yaitu Gathering, hunting, workshop, charity, dan masih banyak lagi. “Friday Night Community merangkul siapa saja yang ingin bergabung dan belajar mengenai dunia fotografi tanpa memungut biaya alias “gratis”, palingan kalau ada kegiatan kita patungan antar member biar terlaksana acara yang mau kita bikin”. Ungkap salah satu anggota dari FNC tersebut. “Tapi beberapa acara belakangan ini disponsori oleh Sigma Fotografi Indonesia”, sambungnya lagi.

Komunitas yang memiliki slogan “Moto ga moto asalkan kumpul” ini tidak memiliki basecamp yang tetap tapi mereka biasa berkumpul di gedung sarinah tepatnya di food court hoka-hoka bento. Disitu mereka berkumpul dan sharing mengenai hasil foto atau tempat yang asyik untuk dijadikan objek jepretan. Mereka juga bekerja sama dengan beberapa agency model di Jakarta maupun di daerah jika mengadakan pemotretan model. UI, Sawarna, Kota tua, Bunderan HI, maupun studio pribadi merupakan lokasi-lokasi yang biasa mereka sambangi untuk pemotretan, baik indoor maupun outdoor. Mereka juga berinteraksi di dunia maya baik facebook, skype, twitter dan beberapa website forum fotografi.

Ketika ditanya apa saja prestasi yang pernah diraih oleh komunitas ini?? Om Gatot sesepuh dari komunitas ini menjawab, “kami memang belum memiliki prestasi yang waah, namun beberapa kali kami pernah diliput untuk sebuah majalah dan stasiun radio, wawancara di RRI dan beberapa media cetak maupun elektronik lainnya.” Namun kalau dari personal member sudah banyak yang meraih penghargaan dari ajang kompetisi fotografi yang dia ikuti, “tuturnya lagi”.

Friday Night Community banyak melalui suka dan duka selama komunitas ini berdiri, “cerita Om Gatot lagi”. Kalau sukanya, kami sering melibatkan public figure ketika pemotretan, sering pula mendapat kesan-kesan menyenangkan dari berbagai pihak baik kalangan media, pemerintahan dan restoran. Dan kalau dukanya, kami juga sering diusir satpam kalau ga izin dulu hunting di taman, pernah juga diomelin polisi pas hunting Jakarta sepi karena kami huntingnya di tengah-tengah jalanan dan mengganggu arus lalu lintas, “imbuhnya sambil terkekeh”.

Keinginan terbesar komunitas ini kedepanya adalah mereka ingin go internasional baik dari personal member maupun antar komunitas, dan jika ada yang tertarik bergabung bisa mampir di group Friday night Community melalui facebook atau juga bisa menghubungi Krishna di 085695315353.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar