Kamis, 30 Juni 2011

Kode-Kode Plastik

Untuk mengetahui apakah wadah- wadah itu aman, ada kode khusus yang terletak di bagian bawah wadah. Kode- kode itu biasanya berupa nomor. Dari nomor tersebut, kita bisa mengetahui mana wadah plastik yang aman sebagai wadah makanan atau minuman, dan mana yang tidak.



Kode- kode tersebut antara lain :

Kode 1

Disertai tulisan PET (Polyethylene Terephthalate). Plastik ini berwarna jernih/transparan dan banyak dipakai untuk botol air mineral, jus, dan minuman ringan lainnya. Plastik ini direkomendasikan sekali pakai karena :

1. Desain leher yang sempit pada botol membuatnya sulit dibersihkan. Bakteri dari tangan dan mulut dapat tumbuh di botol.
2. Jika terlalu sering dipakai untuk menyimpan air hangat/panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (bisa menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Kode 2

Biasanya, disertai tulisan HDPE (High Density Polyethylene). Memiliki sifat bahan yang keras, kuat, buram dan tahan pada suhu tinggi. Biasanya dipakai untuk kemasan susu warna putih, galon air minum, kursi lipat, dan lain- lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman karena bahan plastiknya mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dan makanan/minuman yang dikemasnya. Tapi sama dengan PET, HDPE juga direkomendasikan sekali pakai karena untuk membuatnya digunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini mudah masuk dalam tubuh melalui pernapasan. Kontaminasi dalam periode lama akan menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernapasan, bagi perempuan dapat meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.

Kode 3

Paling sulit didaur ulang. Biasanya, tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya dan tulisan V yang artinya PVC (Polyvinyl Chloride). Bisa ditemukan pada kemasan (wrap) dan beberapa botol minuman kemasan.
Bahaya untuk kesehatan karena mengandung DEHA (Di-2-etil-heksiladipati) yang dapat bereaksi dengan makanan saat bersentuhan langsung. DEHA bisa lumer pada suhu 15 derajat celcius. Reaksi yang terjadi antara PVC dan makanan yang dikemas plastik ini berbahaya bagi ginjal, hati, dan menyebabkan penurunan berat badan.
"Hindari Plastik ini !!!"

Kode 4

Dengan kode LDPE (Low Density Polyethylene). Sifatnya kuat, agak tembus pandang, fleksibel dengan permukaan agak berlemak. Dibuat dari minyak bumi dan biasa digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol- botol yang lembek.
Pada suhu dibawah 60 derajat celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia. Daya potensinya terhadap uap air tergolong baik. Tapi, kurang baik bagi gas- gas lain seperti oksigen.
Plastik ini sulit dihancurkan tapi dapat didaur ulang. Baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemasnya.

Kode 5

Tulisan PP (Polypropylene) biasanya hadir bersama angka ini. Sifatnya kuat, transparan yang tidak jernih atau berawan, ringan dengan daya tembus uap yang rendah, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu yang tinggi dan cukup mengilap.
PP adalah bahan plastik terbaik terutama untuk tempat makanan dan minuman, botol susu bayi serta wadah plastik yang bisa dipanaskan dalam microwave. Cari kode 5 jika membeli bahan plastik untuk menyimpan kemasan makanan dan minuman.

Kode 6

PS (Polystyrene). Biasa dipakai sebagai bahan tempat makanan "Styrofoam", tempat minum sekali pakai, dan lain- lain.
 PS merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ketika makanan itu bersentuhan dengan wadah.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari Asap Rokok, Asap Kendaraan, Bahan Kontruksi gedung. Plastik ini harus dihindari karena bahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada perempuan yang berakibat pada masalah reproduksi, petumbuhan, dan sistem saraf. Ini juga sulit didaur ulang karena memerlukan waktu yang panjang dan sangat lama.

Kode 7

OTHER. Jenis ini terbagi 4 :

1 . PC (Polycarbonate)
Tidak dianjurkan sebagai wadah karena dapat mengeluarkan bahan utamanya Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman. Efeknya dapat merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

2 . SAN (Stryrene Acrylonitrile)
Baik digunakan sebagai kemasan karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Terdapat pada mangkuk mikser, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.

3 . ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)
Baik juga digunakan sebagai kemasan karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Biasanya, digunakan sebagai mainan lego dan pipa.

4 . Nylon
OTHER dapat ditemukan pada botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik, dan plastik kemasan, botol susu bayi, gelas balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan termasuk kaleng susu formula.

Terlihat cukup rumit memang, mau menggunakan peralatan makanan atau minuman saja harus melihat kode- kode tersebut lebih dulu, namun akankah lebih baik jika kita lebih aware terhadap kesehatan dan kondisi lingkungan.
Pepatah saja mengatakan, "Lebih baik mencegah, daripada mengobati"
See berlakulah lebih bijak terhadap diri dan lingkungan ya teman- teman :)

(Sumber : Betsy Multiply, Kompas Gramedia, dan Easy Green Living by Valerina Daniel)

Senin, 27 Juni 2011

3 in One di Kawasan Hutan Lindung Angke

Mengunjungi tempat menarik, berwisata ataupun melakukan riset/penelitian tentunya membutuhkan informasi dan petunjuk arah yang infomatif mengenai spot- spot mana yang menarik juga merupakan rekomendasi pilihan dan juga tentunya mudah dipahami, maka dari itu Transformasi Hijau (TRASHI) memasukan kegiatan pembuatan Peta Hijau (Green Map) dalam agenda kegiatanya pada Sabtu, 11 Juni 2011 lalu. Bertempat di Kawasan Hutan Lindung Kapuk Angke guna memperdalam kemampuan teman2 young transformers dalam membuat peta hijau yang sebelumnya memang telah dilakukan pelatihan terlebih dahulu pada 2 Mei 2011 di arena Pameran Pekan Lingkungan Hidup 2011, Parkir Timur, Gelora Bung Karno Jakarta.

 Sangat disayangkan sekali gerbang utama dari kawasan Hutan Lindung ini sudah tak terawat lagi, hal ini bisa dilihat pada kondisi tulisan yang terpampang diatas meskipun masih dapat dibaca namun beberapa bagian huruf sudah hilang entah kemana??

Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, yang dihadiri oleh teman2 Young Transformers perwakilan dari Kajian Ilmiah Remaja (KIR) SMA.N 32 Jakarta beserta pihak penyelenggara sendiri yaitu Transformasi Hijau dengan fasilitator Ady Kristanto yang akan membagi ilmu serta pengalamanya kala membuat Green Map dahulu, kegiatan ini diawali dengan briefing terlebih dahulu serta diskusi hasil green map yang sebelumnya telah teman2 young transformers buat di sekolahnya.



Kemudian dilanjutkan dengan praktek lapangan yaitu kembali membuat green map di kawasan hutan lindung angke dimana tempat berlangsungnya kegiatan diskusi dan sharing tersebut dilakukan. Dan ternyata kami semua tak sendiri disana ada juga teman2 dari Kajian Ilmiah Remaja (KIR) SMA.N 14 yang juga mengadakan kegiatan disana, namun mereka disana hanya melakukan pengamatan atau lebih tepatnya lagi yaitu Studi Lapangan pengamatan Ekosistem Mangroove di Area Kawasan Hutan Lindung Kapuk. Mereka pun di fasilitasi oleh TRASHI, dengan fasilitatornya yaitu Agnes Yuliana dan Ebby.


# Dan juga ada beberapa teman2 dari Teens Go Green (TGG) yang melakukan pengamatan burung disana, mereka di dampingi oleh Khaleb Yordan beserta temanya dan juga Ady Kristanto ikut membagi ilmunya kepada teman2 TGG.


 # Setelah sesi perkenalan dan briefing dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan green map di kawasan tersebut. Teman2 mulai membat green map sesuai dengan arah mata angin agar supaya memudahkan penandaan pada hasil gambar.


# Dan hasil akhirnya adalah mereka ditugaskan untuk mempresentasikan Peta Hijau (Green Map) yang telah mereka buat beserta penjelasan disetiap ikon yang mereka gambar.


Setelah semuanya selesai diharapkan peta hijau yang mereka buat hari itu dapat disempurnakan kembali sehingga berguna sebagai petunjuk bagi pengunjung ataupun teman2 dari sekolah/universitas lain yang ingin melakukan riset/penelitian di kawasan tersebut. Dan jika peta hijau tersebut telah disempurnakan diharapkan peta hijau yang telah teman2 young transformers buat pun dapat diikut serakan dalam lomba green map tingkat nasional atau bahkan internasional. Insya Allah...

Tetap Optimis yua teman2, dan terus Belajar serta hargai Bumi agar selalu Hijau dan Lestari :)

Kamis, 09 Juni 2011

Green Map Training di Pameran Pekan Lingkungan Hidup 2011


Rabu, 2 Mei 2011 kemarin, aku beserta teman2 Young Transformers dari Transformasi Hijau beserta Kak Achmad Fadillah dan juga Kak Ady Kristanto serta Kak Hendra Michael Aquan janjian ketemuan di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan. Untuk melaksanakan kegiatan membuat Peta Hijau (Green Map) yang selama ini selalu tertunda oleh berbagai kendala namun akhirnya dapat terlaksanakan juga. Disana kami berkumpul di Area Pameran Pekan Lingkungan Hidup 2011, tepatnya di stand Ancol bersama dengan Teman2 dari Teens Go Green mereka buka stand untuk mengkampanyekan "Stop Penggunaan Kemasan Styrofoam" tak lupa kami ikut berpartisipasi di dalamnya dengan mengisi kuisioner yang disediakan dan berfoto bersama dengan papan komitmen menolak "STYROFOAM".


Dalam pameran Pekan Lingkungan 2011 di Jakarta, ditampilkan pula produk-produk bertema green, dan hemat energi. Pameran ini juga berisi edukasi lingkungan untuk anak-anak.
Sesudah semua peserta pembuatan peta hijau hadir semua barulah kami beserta Kakak2 dari TRASHI mencari tempat yang nyaman untuk memulai materi mengenai Teknik Pembuatan Peta Hijau.
Peta Hijau merupakan kegiatan pengumpulan data dengan membuat sebuah peta yang berisi informasi mengenai tempat2 yang menarik dan penting dikunjungi. Peta Hijau dikemas secara simple dan praktis guna membantu penggunanya dapat mengerti dan memahami dimana spot- spot menarik melalui ikon- ikon yang terpampang di dalamnya. Kak Ady pun yang berperan sebagai narasumber dan sudah sering membuat peta hijau pun tak sungkan membagi- bagi ilmunya kepada kami semua.

Setelah semuanya paham maka teman2 young transformers mulai bergerak untuk memulai praktek langsung di lokasi pameran.


* Kami memulai kegiatan pemetaan dimulai dari gerbang depan pameran.









* Dilanjutkan dengan menyusuri bagian dalam tempat pameran.









* Dikarenakan banyak stand yang menarik maka kami pun memutuskan untuk mampir deh, hehe.. (siapa tau dapat souvenir menarik ;p)















Sebenarnya kami hanya diberikan waktu satu jam untuk membuat peta hijau, namun dikarenakan banyak penjaga stand yang mengajak kami mampir dan ikut serta dalam games maupun hiburan yang mereka tawarkan, hehe.. maaf ya kakak2 jadi mulur 1 jam lewat deh..

Alhasil waktu makan siang kami pun jadi ikut- ikutan mundur deh :( (dan pastinya kakak2 TRASHI perutnya udah pada kukururuyuk tuh karena belum diisi nasi, maaf beribu maaf ya...)

Akhirnya kami putuskan untuk segera menemui kakak2 yang sudah menunggu lama kami diluar area stand, dan sesegera mungkin kami melaporkan hasil praktek pembuatan peta hijau kami kepada mereka, walau masih banyak kekurangan sana- sini dan belum sesempurna mungkin tapi kami cukup senang karena kak Ady memuji hasil peta buatan kami yang ala kadarnya ini ;p

Dan Kak Hendra pun menambahkan bahwa kegiatan diskusi dan praktek Peta Hijau tak hanya sampai hari ini tapi masih berlanjut lagi, namun tentunya disesuaikan dengan jadwal sekolah dari teman2 Young Transformers itu sendiri. Dan Kak Ady pun ikut menambahkan bahwa kegiatan ini semata- mata diadakan guna melatih agar kami dapat belajar mengumpulkan data, dan terbiasa akan kegiatan lapangan karena jika kami sudah agak mahir membuat peta  kita bisa ikutan dalam lomba peta tingkat nasional maupun internasional, menarik bukan ???

Sekali lagi terima kasih buat kakak2 TRASHI telah mau meluangkan waktunya dan membagi- bagi ilmu yang sangat bermanfaat pada kami semua :)

Perubahan Iklim Expo



Untuk pertama kalinya Indonesian Climate Change Education Forum & Expo diselenggarakan di Indonesia. Acara yang terselenggara berkat inisiatif Dewan Nasional Perubahan Iklim ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memaksimalkan peran serta berbagai pihak khususnya dalam menekan dampak perubahan iklim serta mendukung upaya pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca.

 Kegiatan pameran yang bertempat di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan ini bertemakan A Call to Cope With the Climate Crisis telah berlangsung pada tanggal 26-29 Mei 2011 lalu. Berbagai acara pendukung pun ikut meramaikan pameran ini diantaranya, Seminar Nasional, Dialog Terbuka, Aneka Lomba dan Games bagi anak-anak dan pengunjung yang datang, Pagelaran Seni dan Budaya maupun Pemutaran Film tentang perubahan iklim pun dihadirkan guna menyampaikan pesan dari dampak perubahan iklim itu sendiri dan juga agar masyarakat lebih mencintai lingkungan sekitar dan berlaku lebih bijak terhadap alam.

Sejumlah Kementrian, Asosiasi Pemerintah Daerah, Asosiasi Bisnis, Korporasi, Instansi Pemerintah maupun Organisasi International mendukung penuh dan turut serta dalam pameran ini. Salah satu diantaranya adalah Yayasan KEHATI yang juga turut menjadi peserta pameran dan membuka stand disana dan di stand ini KEHATI dibantu oleh teman2 volunteer dari Teens Go Green dan juga Transformasi Hijau. Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) merupakan organisasi nirlaba pengelola dana hibah mandiri yang memfasilitasi berbagai upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan di Indonesia. Di stand KEHATI sendiri menawarkan beragam hiburan, edukasi, dan pembagian buku-buku mengenai keanekaragaman hayati dan juga aneka souvenir unik untuk para pengunjung. Dan yang tak kalah heboh juga diminati oleh para pengunjung adalah Kampanye Foto dengan memegang papan komitmen sesuai dengan keinginan masing-masing pengunjung yang ingin berkomitmen mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih ramah lingkungan.


* Berikut adalah beberapa Foto Komitmen yang yang sempat saya dokumentasikan  :

















* Ternyata antusiasme teman2 dari SMP & SMA pun turut serta meramaikan kegiatan Jeprat-jepret komitmen perubahan gaya hidup, chekidott :











* Dan teman2 dari stand KEHATI pun tak mau kalah dengan para pengunjung :







* Juga beberapa teman2 dari stand sebelah pun ikut berpartisipasi :











Mulai hari pertama pameran dibuka sampai dengan penutupan stand Yayasan KEHATI selalu ramai oleh pengunjung yang ingin turut serta berfoto dengan komitmenya masing-masing maupun yang hanya ingin mampir dan bertukar kartu nama guna melanjutkan kerjasama dalam program lingkungan komunitas ataupun LSMnya masing-masing.

Diakhir pameran pun panitia penyelenggara atas nama Dewan Nasional Perubahan Iklim Republik Indonesia beserta dengan PT. Persada MultiCendekia Communication mengumumkan beberapa kategori yang mendapatkan penghargaan.

# Dari Kategori Instansi Pemerintah atau PEMDA,

Juara pertama diraih oleh Pemerintahan Aceh


Bpk Agus Purnomo selaku Sekertariat DNPI menyerahkan piagam kepada perwakilan Pemerintah Aceh.

Juara kedua diraih oleh Australia Indonesian Partnership (Kemitraan Australia Indonesia)

Ibu Amanda Katili selaku Koordinator divisi KIE DNPI menyerahkan piagam kepada perwakilan Australia Indonesia Partnership.

Juara ketiga diraih oleh Kementrian Pertanian

Ibu Emillya Rosa selaku Presiden Direktur Cendekia Communication menyerahkan penghargaan kepada perwakilan dari Kementrian Pertanian

# Dari Kategori BUMN/Swasta

Juara pertama diraih oleh BPMigas



Juara kedua diraih oleh PT. Pertamina Persero



Juara ketiga diraih oleh Indonesia Power



# Dari kategori Lembaga/Badan Dunia

Juara pertama diraih oleh UN-REDD Programme Indonesia



Juara kedua diraih oleh The Climate Project Indonesia



Juara ketiga diraih oleh WWF Indonesia



# Dan Untuk Kategori Interaktif

Diraih oleh PT. April Management Indonesia (RAPP)

Secara simbolik penghargaan diserahkan kepada perwakilan dari RAPP

Dan dari kesemua peserta pameran yang telah berkontribusi di dalam pameran ini diharapkan agar supaya pengunjung yang datang tak hanya datang dan melihat-lihat saja melainkan para pengunjung yang datang mendapatkan pengetahuan baru dan juga menambah wawasan mereka akan pentingnya menyelamatkan bumi terutama dari efek perubahan iklim itu sendiri sehingga mereka dapat mengubah gaya hidup mereka lebih bersahabat serta ramah terhadap alam dan lingkungan sekitar.