Jumat, 06 Juli 2012

“LAKON SI KAYA”


Oleh Juliana Priscilla Dewi 

Mengapa mereka kaya?
Mengapa mereka berkilah?
Mengapa mereka bungkam?
Mengapa mereka berpesta?
Mengapa mereka sembunyi?
Mengapa mereka lari?
Mengapa mereka tak punya rasa malu?

Apa mereka sama dengan kita?
Bukankah mereka juga manusia?

Saling mengenal namun saling menjatuhkan
Rakus bagai tikus-tikus got yang tak pernah kenyang dengan perut buncitnya
Bertingkah layaknya raja
Berucap layaknya ulama
Namun NOL belaka !!

Peka dengan aroma kertas duniawi
Bahagia dengan pundi-pundi kemewahan
Congak dan tak pernah adil

Ingin berkuasa selama-lamanya
MenTUHANkan diri sendiri

Bergerombol ketika semerbak angka bermateri tak bertuan
Penuh akan akal picik
Menggerogoti sampai habis
Tak bersisa
Berbahaya dan berbisa

Apa mereka masih bisa disebut manusia?

Busuk seperti bangkai dipenuhi belatung
Dipoles dengan formalin dan wewangian sajen
Angker bagai liang lahat yang berlobang licin dan penuh tulang belulang

Jadi..
Benarkah mereka manusia yang berperikemanusiaan??
 
http://www.majalahinspirasi.net/2012/07/lakon-si-kaya_05.html




PANAH CUPID


Sehijau hamparan ilalang
Berjajar membentuk kesatuan yang sempurna
Hembusan lembut udara
Transparan dan halus
Tak berwujud
Namun terasa
Menyejukkan nurani
Putih seperti pijaran cahaya
Menghangatkan raga
Lembab namun bersahabat
Beraroma vanilla
Manis
Membentuk gumpalan awan
Cerah
Melindungi dari sengatan terik
Bagai gula-gula
Lezat nan berbahaya
Mengilustrasikan kedamaian surga
Rupanya fatamorgana



Minggu, 24 Juni 2012

"KESURUPAN"


Lamunanku berkelana mengarungi lintasan mimpi

Menembus lorong demi lorong alam bawah sadarku

Gelisah bagai ranting yang tertiup angin
Bergoyang tanpa arah

Menatap nanar jingganya sang mentari

Meluap bagai busa limbah
Coklat dan berlumut

Sarafku tak dapat kembali bekerja

Akalku mengembara jauh
Picik penuh muslihat

Ada apa ini?

Mengapa tubuhku seperti bukan milikku
Banyak suara ku dengar

Bisikan angin

Ku dengar hanya deruan

Pelan..
Pelan..

Kemudian menderu wusssssssssshh sangat cepat

Apa yang terjadi?

Kelopak mataku tak dapat kubuka
Tapi aku dapat melihat dengan jelas

Namun hanya ruangan kosong
Dengan mantra dimana-mana

Tiba tiba begitu banyak bayangan
Jelas sekali

Mereka semua hitam dan berlendir
Menjijikkan 

Oh tidak, apa yang mereka perbuat pada tubuhku?
 
Bunyi apa itu?

Apa yang mereka tertawakan?

Silau
Panas

Bau apa ini??

Siapa kalian??

Kapan aku bangun??????????????????

#JULIANA PRISCILLA DEWI

Jumat, 22 Juni 2012

Sambungan dari Puisi "Paradoks KOTA"

Ibukotaku yang nelangsa,
semoga kian dewasa
di usia yang kian menua
bangkit dari para penguasa
saling berangkulan menggapai asa ^^

Dirgahayu Jakarta'ku :D
http://www.majalahinspirasi.net/2012/06/paradoks-kota.html

Paradoks KOTA


Jakarta kota beribu Pemimpi

Ribuan bahkan jutaan orang berbondong-bondong singgah.. ohh tidak, bukan singgah melainkan menetap dan bermimpi disini

Disini dimana individualis, keegoisan, kesenjangan dan kemerosotan moral tumbuh dengan suburnya

Sesak dengan ambisi

Pengap dengan kilauan asa

Ahh.. bau busuk dimana-mana

Kriminalitas dan, tikus-tikus berdasi lalu lalang dengan santainya
Kau mau apa disini??

Tunjuk saja..
Apa yang kau inginkan pasti tersedia

Hukum hanya kedok dan formalitas belaka

Seragam para ke *parat hanya berupa pangkat dan gaji semata

Sumpah tak lagi berlaku disini

Hmm.. hotel prodeo kini menjadi trend dikalangan konglomerat
Ajaib sungguh, segalanya serba istimewa disana

Mewah dan berkelas

Kami yang kecil hanya ibarat sandal jepit yang di injak-injak oleh keadilan

Prostitusi di depan mata
Ditiduri mereka para penguasa dan penegak hukum 
Kerimbunan pohon kini berganti beton-beton menjulang
Kami seperti berada di dasar jurang para investor asing
Melahap segala kekayaan negeri ini

Akal dan hati tak lagi sejalan
Kerasukan iblis surgawi dunia

Hantu-hantu menjadi selebrita di megapolitan
Menjadi kiblat bibit-bibit pembangunan
Memporak-porandakan etika dan khasanah budaya

Timur telah menjadi barat
Hitam kini menjadi pirang dan penuh aneka warna norak

Kami tergeser oleh kaum urban
Miskin dan terpinggir

Rumah kami di bawah jembatan diatas kali yang dulu pernah jaya
Namun kini kumuh oleh busa industry

Lakon dan sandiwara politik heboh diperankan tiap tahun

Inikah ibuku?
Ibu dari kotaku………………………

Rabu, 20 Juni 2012

Galileo The Weirdo (Si jenius fisika pengungkap kasus pembuhan)


Diperankan oleh actor dan aktris popular, membuat film J-Drama/ dorama jepang ini cukup menyita perhatian. Selain karena pemerannya yang memang sudah tidak asing lagi yakni Fukuyama Masaharu sebagai Profesor Yukawa Manabu bersama dengan Shibasaki Kou sebagai Utsumi Kaoru, film ini menyuguhkan teka-teki dari beragam kasus pembunuhan atau keganjilan serta kasus criminal yang terjadi namun dapat dipecahkan hanya dengan rumus fisika. Yukawa merupakan orang yang sangat jenius dan menguasai dengan baik ilmu fisika, tampan, tinggi atletis namun ada keganjilan dikehidupanya karena selain menjadi seorang professor dia juga sering dimintai bantuan oleh polisi Utsumi untuk membantu dalam memecahkan kasus yang berkaitan dengan kriminalitas. Dan semuanya itu dia pecahkan dengan rumus fisikanya itulah mengapa dia dijuluki Galileo The Weirdo. 

Seperti judulnya Galileo, film ini memang bergenre detektif dan kasusnya emang menarik dan pembunuhannya bukan pembunuhan biasa tapi ada kaitan science fisika di dalamnya. Setiap dia berhasil memecahkan kasus, dia pasti langsung bereaksi dengan membuat rumus fisika dimana aja. Misal saja pembunuhan mulai dari api yang tiba-tiba muncul membakar kepala salah satu korbannya, kasus gempa yang hanya terjadi di satu rumah dan selalu setiap malam. Setiap episode disuguhkan dengan kasus yang berbeda-beda. Alasan setiap pembunuhnya juga berbeda-beda, sampai karena ambisi, cinta. Ada sepuluh episode dan untuk spesial episode sampai dibuatkan movienya. Dorama ini mendapat rating paling tinggi dan dinantikan oleh pemirsa Jepang. Dan utuk soundtrack dari film ini juga dinyanyikan oleh 2 pemeran utama dalam film Galileo The Weirdo itu sendiri. Di film ini selain menampilkan kelihaian sang professor dalam memecahkan kasus tapi juga mengandung nilai edukasi science dalam mengaplikasikan ilmu fisika di kehidupan nyata. Nah bagi Anda penikmat drama detektif dari negeri sakura ini, maka drama ini tepat banget untuk ditonton.

# Oleh Juliana Pricilla Dewi dari berbagai sumber.

Minggu, 17 Juni 2012

Cukup Satu

Kini ku tau mengapa pelangi penuh akan warna
Aku senang sekali tertawa
Meski hatiku sebenarnya tercabik-cabik
Tersenyum merupakan favoritku
Ketika bibir ini menyimpulkan senyum
Segalanya terasa membaik
Dan kembali normal
Aku teringat akan pertanyaan seseorang
Pernahkah kamu berbicara dan bercerita dengan orang yang paling dekat denganmu?
Tentu saja sering, jawabku
Aku sering berbincang dengan sahabat paling setia dihidupku
Yaitu binatang
Selain mereka aku tak percaya dengan siapa-siapa lagi
Ketika ketakutan dan tubuhku penuh dengan lebam membiru hanya mereka pengobat segalanya
Sejujurnya aku tak ingin hidup lama disini
Banyak bau busuk ditiap kata yang kudengar
Dan aku seperti mayat hidup yang bernyawa

Namun seluruh organ perasanya telah turun mesin
Terbalut dengan rasa benci kesedihan takut dan putus asa
Mungkin aku hanya bisa menari lewat jemari yang senantiasa menorehkan lembar-lembar kata untuk melepaskan kekecewaan
Aku mulai sakit dan keracunan kata-kata penuh jejak kesepian
Tak ada lagi penawar
Di tiap-tiap lorong kehidupanku hanya penuh topeng
Terus berusaha seperti tak terjadi apa-apa
Terus berusaha kuat
Bangkit
Namun mudah goyah dan tumbang
Warna dihidupku hanya satu
Hanya mereka alam dan isinya 
Aku terus berusaha menjaga dan merawatnya
Hanya karena mereka aku senantiasa tersenyum melupakan kerlap-kerlip Neraka

http://www.majalahinspirasi.net/2012/06/cukup-satu.html